PENGARUH PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI (Pendekatan Fungsi Cobb Douglas)
Main Article Content
Abstract
Infrastruktur merupakan modal utama yang harus dimiliki negara. Pembangunan infrastruktur mutlak diperlukan terutama dalam upaya meningkatkan perekonomian suatu daerah. Dengan adanya infrastruktur dapat mempermudah aktifitas ekonomi masyarakat dan juga meningkatkan produktifitas serta output/pendapatan. Infrastruktur ekonomi merupakan aset fisik yang menyediakan jasa dan digunakan dalam produksi dan konsumsi final yang meliputi public utilities (telekomunikasi, air minum, sanitasi dan gas), public works (jalan, bendungan dan saluran irigasi dan drainase) serta sektor transportasi (jalan kereta api, angkutan pelabuhan dan lapangan terbang).
Pembangunan infrastruktur memiliki karakteristik monopoli alamiah, dimana skala ekonomis yang diperlukan untuk menyediakan infrastruktur tersebut sedemikian besar sehingga diperlukan keterlibatan pemerintah dalam mengalokasikan sumber daya dalam pengelolaannya, baik secara langsung maupun dengan bekerjasama dengan pihak swasta. Keberadaan infrastruktur secara umum dapat memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap produktifitas dan pertumbuhan ekonomi.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah ingin melihat signifikansi pengaruh pembangunan infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi. Penelitian ini dilakukan di 11 kabupaten/kota di Provinsi Jambi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif, dengan menggunakan data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan dinas Pekerjaan Umum (PU) pemerintah Provinsi Jambi dan literatur–literatur yang diperlukan. Selanjutnya model analisis yang digunakan adalah analisis ekonometrik data panel, dengan variabel infrastruktur yang digunakan adalah infrastruktur dasar yaitu Pendidikan, jalan, listrik dan telepon.
Hasil penelitian diperoleh bahwa infrastruktur jalan, listrik, dan telepon berpengaruh positif terhadap output yang dihasilkan, sementara pendidikan justru berpengaruh negative terhadap pertumbuhan ekonomi.